Wednesday, November 27, 2013

TAJWID (part 4) makhroj muhaqqoq

❖ MUHAQQOQ (محقّق) : {berupa huruf}
☞ huruf yang keluar dari salah satu tempat dari kelima tempat tersebut dengan ditentukan SECARA PASTI tempat keluarnya,.
makhroj Muhaqqoq ada 3 :
• Kedua belah bibir (الثفتىن)
☞ 2 makhroj 4 huruf ف ب م و
• Lidah (السان)
☞ 10 makhroj 18 huruf ق ك ج ش ي ض ل ن ر ت د ط ث ذ ظ ص ز س
• Tengorokan (الحلق)
☞ 3 makhroj 6 huruf ء هـ ع غ ح خ

A. Kedua belah bibir (الثفتىن) keluar 4 huruf fa, ba, ma, wa » ف ب م و
① BIBIR bagian BAWAH diletakan pada UJUNG SANAYA ULYA. Keluar huruf ف 
② Kedua belah bibir keluar 3 huruf م ب و
Dimana cara pengucapanya:
» huruf ب (bibirnya ditekan) : RAPATKAN kedua belah bibir KEMUDIAN TEKAN KELUAR dari bibir bagian dalam dengan keras.
» huruf م (hanya nempel tidak ditekan) : RAPATKAN kedua belah bibir DENGAN PELAN (lembut) dan kita buka dengan pelan juga.
» huruf و (moncongkan dulu baru dibuka) : MONCONGKAN kedua belah BIBIR kedepan, wawu yang dimaksud disini wawu yang berharokat dan wawu lin.
Catatan : 
• huruf wawu dan ba dengan merapatkan kedua belah bibir dan huruf wawu dengan membuka kedua belah bibir.
• selain huruf² kedua belah bibir (ف,ب,م,و) dan huruf² yang BERDHOMAH kalau dalam MENGUCAPKANYA BIBIR kita BERGERAK maka itu SALAH DALAM MENGUCAP.

B. Lidah (السان) keluar 18 huruf ق ك ج ش ي ض ل ن ر ت د ط ث ذ ظ ص ز س
① PANGKAL LISAN (اقصاالسان) digabungkan dengan langit² mulut diatasnya keluar huruf qof (ق)
② PANGKAL LIDAH MAJU SEDIKIT dari makhrojnya qof KEARAH UJUNG LIDAH digabungkan dengan langit² mulut diatasnya keluar huruf Kaf (ك) 
③ TENGAH LIDAH (وسط السان) digabungkan dengan langit² mulut diatasnya keluar 3 huruf jim=ج syin=ش ya'=ي yang berharokat dan ya' lin (ya' yang mati jatuh setelah fathah)
④ SISI LIDAH (حافه السان) diletakan pada GUSInya GIGI ADROS/graham (اضراش) BAGIAN ATAS yang SAMPING KIRI atau SAMPING KANAN atau dari KEDUA²nya, tetapi KEBANYAKAN ORANG lebih mudah SAMPING KIRI, dan paling sulit dari kedua belah sisi (ditempelkan pada kedua belah sisi gigi adros) keluar huruf Dhod (ض)
Tidak ada huruf hijaiyah yang lebih panjang makhrojnya dari pada huruf ini, dan tiada yang LEBIH SULIT DIUCAPKAN SELAIN HURUF INI dan sebagian ulama BERFATWA bahwa ORANG YANG KELIRU MENGUCAPKAN HURUF DHOD diMA'FU dan yang BISA MENGUCAPKAN HURUF DHOD dari KEDUA BELAH SISI HANYA : RASULLULAH, UMAR bin KHOTTOB & ALI bin ABI THOLIB r.a
⑤ SISI LIDAH DEPAN (طرف السان) dan sedikit dari SISI LIDAH yang TENGAH (حافه السان) dan UJUNG LIDAH ( رأس السان) DILETAKAN pada GUSI GIGI DHOWAHIK, ANYAB, RUBA'IYAH dan SANAYA ULYA (sanaya atas) pada SISI KIRI atau KANAN atau KEDUA²nya tetapi pada SISI KANAN LEBIH MUDAH keluar huruf lam (ل)
⑥ dari MAKHROJnya HURUF lam dan cara MENGUCAPKANYA sama seperti lam tetapi GIGI DHOWAHIK TIDAK TERMASUK dalam makhroj ini, keluar huruf nun (ن)
⑦ sama seperti makhrojnya nun dan cara pengucapanya sama seperti nun TETAPI PUNGGUNG LIDAH mengambil bagian (diangkat keatas), keluar huruf ro' (ر)
⑧ UJUNG LIDAH ditempelkan PADA PANGKALnya GIGI SANAYA ULYA keluar 3 huruf Ta', Dal, dan Tho' (ت د ط)
⑨ UJUNG LIDAH diletakan diujungnya SANAYA ULYA, keluar 3 huruf Tsa', Dzal, Dho' (ث ذ ظ)
①⓪ UJUNG LIDAH diletakan diantara PINGGIR², UJUNG², dan SISI² SANAYA ULYA & SANAYA SULFA (bawah) keluar 3 huruf Shod, Sin dan Za' (ص س ز)

C. Tengorokan (الحلق) keluar 6 huruf ء هـ ع غ ح خ
① PANGKAL TENGGOROKAN (اقص ا لحلق) keluar 2 huruf ء & هـ
② TENGAH TENGGOROKAN (وسط ا لحلق) keluar 2 huruf ع & ح
③ UJUNG TENGGOROKAN (ادنن ا لحلق) keluar 2 huruf غ & خ


Share

TAJWID (part 3) makhroj muqoddar

❖ MUQODDAR (مقدّر) : keluarnya TIDAK BERUPA HURUF tetapi DENGUNG atau PANJANG
☞ huruf yang keluar dari salah satu tempat dari kelima tempat tersebut dengan TANPA ditentukan SECARA PASTI tempat keluarnya,.
makhroj Muqoddar ada 2 :
• Rongga Mulut (الخوف)
• Rongga hidung (الخيثشون)

① RONGGA MULUT (الخوف) : keluar dari rongga mulut 1 makhroj
Yang keluar dari rongga mulut yaitu :
☞ Alif yang jatuh Setelah Fathah seperti صِراطَ
☞ Ya' mati jatuh setelah Kasroh seperti نَسْتَعِيْن
☞ Wawu mati jatuh setelah Dhomah seperti مَغْضُوْبِ

Tidak berupa huruf tetapi berupa mad (panjang)

② RONGGA HIDUNG (الخيثشون) : keluar dari rongga hidung 1 makhroj
Yang keluar dari rongga hidung yaitu :
☞ Ghunnah (غنة) yaitu Nun mati yang sesudahnya huruf wawu, ya', nun yang BERTASDID atau mim mati SELEPASnya ba' atau nun mati yang SELEPASNYA ba'

Yang keluar dari rongga hidung yang di ITTIFAQI "ulama" adalah nun yang selepasnya wawu atau ya', dan nun mati yang selepasnya IKHFA' HAQIQI. Adapun yang lainya sebagian "ulama" mengatakan KEBABYAKAN hurufnya masi diucapkan dari makhrojnya yang asli.

Share

TAJWID (part 2) GIGI

Dalam mempelajari makhorijul huruf marus MENGETAHUI dulu tentang jumlah GIGI MANUSIA dewasa yang NORMAL, semuanya ada 32 dan terbagi atas:
① 4 gigi bagian DEPAN dinamakan Sanaya (ثنايا)
☞ terdiri dari 2 bagian atas (ثناياعليا)
☞ terdiri dari 2 bagian bawah (ثناياثلفا)
② 4 gigi setelah Sanaya dinamakan Rubaiyah (رباعية)
③ 4 gigi setelah Rubaiyah dinamakan Anyab (انياب)
④ 4 gigi setelah Anyab dinamakan Dhohikah (ضاحكة)
⑤ 12 gigi setelah Dhohikah dinamakan Thowahin (طوحنا)
⑥ 4 gigi setelah Thowahin dinamakan Nawajid (نواخد)
4+4+4+4+12+4= 32
Gigi Adhros (اضراش) ☞ terdiri dari gigi² Dhohikah + Thowahin + Nawajid
Share

TAJWID (part 1) Makhorijul Huruf "tempat keluarnya huruf"

☞ menurut SEBAGIAN BESAR ULAMA ahli tajwid ada 17 (jumhur), kemudian dibagi lagi menjadi 5 makhroj pokok:
① Rongga mulut (الخوف) : keluar dari rongga mulut 1 makhroj
② Tengorokan (الحلق) : keluar dari tenggorokan 3 makhroj
③ Kedua belah bibir (الثفتىن) : keluar dari kedua belah bibir 2 makhroj
④ Lidah (السان) : keluar dari lidah 10 makhroj
⑤ Rongga hidung (الخيثشون) : keluar dari rongga hidung 1 makhroj

Dari 5 makhroj pokok tadi terbagi menjadi 2 :
① Muqoddar (مقدّر) : keluarnya TIDAK BERUPA HURUF tetapi DENGUNG atau PANJANG
☞ huruf yang keluar dari salah satu tempat dari kelima tempat tersebut dengan TANPA ditentukan SECARA PASTI tempat keluarnya,.
makhroj Muqoddar ada 2 :
• Rongga Mulut (الخوف)
• Rongga hidung (الخيثشون)

② Muhaqqoq (محقّق) :
☞ huruf yang keluar dari salah satu tempat dari kelima tempat tersebut dengan ditentukan SECARA PASTI tempat keluarnya,.
makhroj Muhaqqoq ada 3 :
• Kedua belah bibir (الثفتىن)
• Lidah (السان)
• Tengorokan (الحلق)
Share

Monday, November 25, 2013

FIQIH (PASAL 4d) WUDHU (pembatal wudhu)

6 perkara yg membatalkan wudhu
① keluar dari 2 lubang, kecuali mani yg keluar sebab mimpi
② tidurnya seseorang yg tdk menetapkan pantatnya, tidur berdiri, tidur d atas punggung
③ hilangmya akal dgn sebab gila, ayan, mabuk, sakit
④ bersentuhnya laki² & perempuan tanpa kain penghalang kecuali makhrom hakiki
⑤ menyentuh lubang kemaluan
⑥ menyentuh kemaluan

Mahrom nasab (sedarah) : tdk membatalkan  
Mahrom rodho (sepersusuan) : tdk membatalkan
Mahrom dgn sebab pernikahan (tdk selamanya) : membatalkan
Share

FIQIH (PASAL 4c) WUDHU (perkara sunnah)

Sunah nya wudhu ada 21 perkara:
1. Membaca basmalah,ketika seorang lupa membaca basmalah dan teringat di tengah-tengah wudhu dan membaca basmalah di tengah-tengah wudhu maka masih mendapat sunahnya wudhu,tetepi apabila teringat ketika wudhu telah selesai dan membaca basmalah maka basmalah tidak di hitung.
2. Membasuh telapak tangan hingga pergelangan tangan sebelum berkumur sebanyak tiga kali.
3. Berkumur setelah membasuh telapak tangan.
4. Menghisap air ke hidung lalu di keluarkan.
5. Mengusap seluruh kepala
6. Mengusap bagian dalam dan luar telinga dengan menggunakan air adapun caranya yaitu jari-jari tangan di masukan ke daun telinga dan memutar jari tersebut,hingga lipatan-lipatan  telinga.
7. Membasuh sela-sela rambut janggut.
8. Membasuh sela-sela jari-jari tangan.
9. Membasuh sela-sela jari kaki.,adapun tatacaranya mengawali dengan meletakkan jari kelingking tangan yang kiri di bawah telapak kaki kiri dan sebalik nya.
10. Mendahulukan anggota yang sebelah kanan.
①① bersiwak
①② berkumur sekaligus beristinsak (menghirup air)
①③ menigakalikan (satu wajib, dua makruh, tiga sunnah, empat haram "karena masuk kategori berlebihan, tetapi meskipun 100x kalau ke 99 baru terbasuh secara sempurna maka yg k 99 itu dihitung 1 dan 100 itu k 2)
①④ mengosok anggota wudhu
①⑤ melebihkan batas wudhu (melebihi siku tangan, melebihi mata kaki, seluruh rambut)
①⑥ hemat air
①⑦ Melakukan wudhu dengan cepat (antara rukun yang satu dengan rukun yang selanjutnya dikerjakan dalam tempo yang beruntun dan cepat. Tidak ditunda-tunda. Misalnya, membasuh muka lalu berhenti lama, kemudian membasuh tangan, berhenti lama, lalu mengusap kepala, dan seterusnya)
①⑧ Berdo’a ketika telah selesai berwudhu. 
« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ ».
“Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan ia menyempurnakan wudhunya kemudian membaca, “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah” melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia bisa masuk dari pintu mana saja ia mau” (HR Muslim)
①⑨ Barangsiapa membaca surah Al Qadr 1 kali selepas berwudhu, Allah SWT memberi 
pahala untuknya seperti beribadah selama 50 tahun. Sekiranya ia membaca 2 kali, pahalanya ialah seperti pahala yang diberi kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa a.s. Sekiranya ia membaca 3 kali, ganjarannya ialah dibuka semua pintu-pintu syurga dan boleh memilih pintu yang mana ia ingin masuk dengan tanpa dihisab dan diazab.
②⓪ menghadap kiblat
②① sholat tahiyatul wudhu
Share

FIQIH (PASAL 4b) WUDHU (perkara wajib)

6 perkara wajib wudhu :
① niat 
☞  ketika awal membasuh wajah (bersamaan), bukan niat kalu sebelum wudhu, atau setelah wudhu,.
② membasuh wajah
☞ Panjangnya dari tempat tumbuhnya rambut kepala sampai bawah dagu dan lebarnya sampai pangkal 2 telinga,.
③ membasuh k2 tangan dari jari sampai kesiku
☞ wajib membasuh semua yg ada ditangan (jari 6, kutil, dll), wajib menghilangkan kotoran² dibawah kuku yg mencegah air masuk k bawah kuku
④ mengusap sebagian rambut kepala
☞ tdk harus mengunakan tangan, tp boleh mengunakan kain dan selain kain, dengan tangan tanpa mengrak²annya/nempel saja pun bole,
⑤ membasuh k2 kaki sampai k mata kaki
⑥ tertib/berurutan
 
Share

FIQIH (PASAL 5) ISTINJA'

❖ Istinja' adalah membersihkan diri dari segala kotoran yang keluar dari qubul dan dubur manusia yaitu air kecil dan air besar dengan menggunakan air atau batu.

-  Diutamakan ketika beristinja' yaitu dengan menggunakan batu (minimal bersisi 3) dan baru menggunakan air sebanyak tiga kali siraman.
-  Dan diperbolehkan orang yang beristinja' meringkas air atau beberapa batu atau disunahkan menigakalikan ketika beristinja'.
-  Orang yang beristinja' itu lebih utama menggunakan air daripada menggunakan batu karena air bisa menghilangkan keadaan najis (warna, bau dan rasa) sehingga menjadi suci.
 
❖ Syarat  beristinjak menggunakan batu
☞ Barang atau najis yang keluar belum kering
☞ Belum pindah dari tempatnya
☞ Tidak bersifat baru

❖ Larangan-larangan dalam membuang hajat
• Tidak boleh menghadap kiblat atau membelakangi kiblat serta menghadap matahari ketika buang hajad di tanah lapang (tempat terbuka) tetapi di perbolehkan ketika buang hajat di tempat yang tertutup,.
• Sunnah ketika menjauhkan diri dari buang hajat di air yang diam atau tenang
• Dimakruhkan buang hajat di tempat atau air yang sedikit
• Dilarang buang hajat di bawah pohon yang berbuah
• Dilarang buang hajat di jalan yang sering di lewati manusia
• Dilarang buang hajat di tempat istirahat manusia
• Dilarang buang hajat di lubang dalam bumi (sarang semut dll)
• Tidak boleh berbicara ketika buang hajat kecuali darurat seperti melihat ular dan ular tersebut mendekati .

❖ Imam nawawi (kitab roudzoh)
• Dimakruhkan ketika buang hajat menghadap matahari dan rembulan
• Dalam kitab washit tidak di makruhkan
• Di kitab tahqiq dimakruhkan
Share

FIQIH (PASAL 4a) WUDHU (air)

air untuk berwudhu :
air hujan, air laut, air sungai, air sumur, mata air, es yang mencair, embun.

Air ada 2 :
① air mutlak : Suci & Mensucikan ☑ 
② air musta'mal : suci tetapi tidak mensucikan (air yg terkontaminasi bekas berwudhu aggota yg wajib? muka, tangan, dll meski hanya 1 tetes) ☒ 

wudhu boleh di air yg mengenang asal minimal 2 kolah (1 kolah sekitar 174,580 liter/ 10 kaleng minyak/ kolam lebar 60cm panjang 60cm tinggi 60cm) kalau kurang dari 2 kolah air harus mengalir/dialirkan (pake gayung)


Share

FIQIH (PASAL 3) SIWAK

❖ Siwak adalah sebagian dari sunahnya wudhu 
❖ alat yang di gunakan untuk siwak adalah akar, kayu yang berserat seperti kayu (kayu peelu, zaitun, iro’, dll), sikat gigi, dan kain,.

❖ Hukum siwak adalah sunah di setiap waktu, namun makruh bagi orang yang berpuasa baik fardhu atau sunah yaitu setelah matahari tegak lurus hangga bergeser sedikit ke barat (sampai dhuhur). Sifat makruh tersebut bisa hilang setelah magrib.

❖ Siwak disunahkan dalam 4 perkara:
1. Ketika bau mulut, dikarenakan diam dalam waktu yang lama (tidur), meninggalkan makan yang lama (puasa) dan memakan sesuatu yang berbau tidak enak seperti : bawang, petai dan lain-lain.
2. Ketika bangun tidur
3. Ketika akan mengerjakan sholat
4. Ketika akan membaca al qur’an

❖ Disunahkan dalam memegang siwa’ itu dengan tangan kanan dan memulai dari sisi kanan.
Share

FIQIH (PASAL 2) KULIT BANGKAI BINATANG

Kulit bangkai hewan itu najis (kalau bangkai manusia tidak najis), kulit bangkai binatang dapat disucikan dengan cara di sama’.

Adapun tatacara menyamak yaitu:
• Menghilangkan sisa daging dan bau busuk sedangkan cara manghilangkan bau busuk tersebut dengan menghilangkan darah atau daging yang menempel di kulit.
• Memakai sesuatu yang mempunyai rasa kesat atau sepat.
• Kulit anjing dan kulit babi tidak bisa suci walaupun sudah di sama’.
Share

FIQIH (PASAL 1) THOHAROH (BERSUCI)

Thoharoh berasal dari kata anadhofatu yang berarti bersuci
Sedangkan menurut istilah artinya suatu perbuatan yang menjadikan sahnya sholat seperti wudhu, mandi, tayamum dan menghilangkan najis. Sedangkan thuharo dengan di baca domah tho’nya berarti alat untuk bersuci.

❖ Air
Air yang sah di gunakan untuk thoharoh ada 7:
1. Air langit (air yang turan dari langit/air hujan)
2. Air laut (air asin)
3. Air sungai (air tawar)
4. Air mata air (air yang keluar dari bumi)
5. Air salju/air es
6. Air sumur
7. Air embun
dari beberapa sifat asal terciptanya air tersebut, ketujuh air itu di katakan air yang turun dari langit dan keluar dari bumi.

❖ air dibagi menjadi 4 bagian:
1. Air suci mensucikan yaitu air yang belum isti’mal (belum digunakan bersuci wajib) atau air mutlaq
2. Air suci mensucikan tetapi makruh digunakan berwudhu 
☞ Air yang dipanaskan karena dapat menyebabkan penyakit baros (panu), tetapi apabila sudah dingin maka hilanglah sifat kemakruhanya, menurut imam nawawi juga dimakruhkan menggunakan air yang sangat panas atau sangat dingin karna menjadikan tidak sempurnanya bersuci.
Menggunakan wadah yang terbuat dari emas atau perak.
3. Air suci tapi tidak mensucikan yaitu air musta’mal.
☞ Air yang sudah digunakan untuk menghilangkan najis atau untuk bersuci, walaupun tidak berubah ukuran air tersebut selama kurang dari 2 kolah ( 2 kolah sekitar 10 blek kaleng minyak atau menurut imam nawawi, 1 kolah sekitar 174,580 liter)
4. Air najis air yang sudah terkena najis, air najis ada dua bagian :
•  Air yang terkena najis walaupun tidak berubah yaitu air yang kurang dari dua kolah.
•  Air yang lebih dari dua kolah tetapi berubah (warna,bau dan rasanya) baik banyak maupun sedikit.

Share

Friday, October 11, 2013

SALAH KAPRAH (part 2)

SALAH KAPRAH (part 2)

Bedakan Antara Dakwah Dan Taklim

Ketika telinga kita mendengar kata Da’wah, mata melihat tulisan Da’wah, benak kita membayangkan bahwa perkara ini pasti yang berkaitan dengan Khotbah, Ceramah, dan hal-hal yang ilmiah?

Da’wah ini artinya mengajak, artinya siapapun yang mengajak kepada Allah dia telah melakukan da’wah, berbeda dengan Ta’lim yang artinya mengajar, ini memang perlu keahlian dan ilmu yang dipersyaratkan.

Maka Da’wah ini adalah tugas semua orang Islam yang sudah ada kalimat Laa Ilaaha Illallah.

Kalau ada yang mengatakan Da’wah itu harus berimu tinggi, harus pakai dalil, pakai ayat, pakai hadits, kitab tertentu,… hal ini masih rancu antara Da’wah (mengajak) dan Ta’lim (mengajar).

Jika kita mengatakan Da’wah harus berilmu tinggi, jangan-jangan kita ini termasuk penghalang dalam Da’wah. Karena mempersulit Da’wah.

Untuk berda’wah dalil yang sederhana ;

“Sampaikan dariku walau satu ayat”, (hadits)

“Jika kau melihat kemungkaran cegahlah dengan tanganmu, jika tidak mampu dengan lisanmu, jika tidak mampu dengan hatimu, dan jika demikian adalah selemah-lemah iman”.(hadits)

Untuk Hal yang sifatnya sudah umum/kita sudah tahu maka “lakukan saja”. Mengajak Sholat berjamaah, melarang berjudi dsb. Bahkan Alim ulama sampaikan kalau kita membangunkan anak kita dipagi hari untuk Sholat subuh, inipun sudah Da’wah.

Rasulullah dalam berda’wah kepada Sahabat kadang menggunakan Tamsil agar lebih mudah diterima, begitupun Alim ulama juga sering memberi contoh kepada kita dengan tamsil, kitapun tentunya juga tidak salah membuat tamsil-tamsil untuk memberi kemudahan kepada orang yang kita Da’wahi (Mad’un).

Marilah ber-Da’wah , sesuai kapasitas kita, sesuai apa yang kita sudah tahu, syukur lagi yg sudah kita amalkan kalau kita mati, amalan Da’wah kita tetap mengalir kepada kita.

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…….” (QS Ali Imran : 110) kita adalah Da’i yang sedang di kantor, kita da’i yang sedang di pasar, dsb.

Hari ini Islam susah berkembang karena merasa diri kita sebagai pegawai, pedagang, petani, dsb. Inilah kesalah pahaman umat hari ini. Sehingga kita tidak peduli sahabat tidak sholat, tidak peduli sahabat maksiat.

Dan ingat bahwa Da’wah yang dicontohkan oleh Nabi adalah Da’wah dengan (mahabah) Kasih sayang sebagaimana ketika Rasulullah di tolak Da’wah beliau di Tho’if (kaum Tsaqif) Nabi tetap sayang kepada kaum Tsaqif tersebut.

Jika amalam kita ingin diperbaiki oleh Allah dan dosa kita digugurkan oleh Allah inilah jalanNya DA’WAH.

Dak’wah yang akan membawa umat kembali jaya sebagai era sahabat memiliki cirri-ciri sebagai berikut :

1. Mendatangi Umat, bergerak laksana awan (tidak diundang)

2. Korban harta dan diri (bukan mencari materi dari Da’wahnya, justru mengorbankan yg dimiliki untuk agama)

3. Ijtima’iat (melibatkan orang lain , Saudara sahabat, tetangga dsb) serta memiliki tertib yang sama seluruh dunia.

Semoga Allah bimbing kita menjadi Da’i dan tidak terkesan kepada para penghalang Da’wah. (penghalang Da’wah hanyalah Makhluk Allah yang tidak memberi manfaat dan mudhorot kecuali atas izin Allah).

#AmalkanAgamaSesempurnaMungkin
Share

Monday, October 7, 2013

SALAH KAPRAH (part 1)

SALAH KAPRAH

banyak org MENYANGKA jika tulisan² kebaikan d dunia maya itu sebagai bentuk DAKWAH padahal SALAH BESAR jika mereka MEMAHAMI HAKIKAT dari syahadat
Sesungguhnya tulisan² di DUNIA MAYA itu HANYA SUATU BENTUK upaya untuk MENGURANGI BERKATA SIA² BELAKA,.

Mengapa demikian??

syahadat terdiri dari 2 kalimat
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ TIADA TUHAN SELAIN ALLAH 
☞ ini merupakan kalimat IMAN yg meyakini HANYA ALLAH S.W.T sajalah yg bisa beri safaat & mudarat (allah kuasa mahluk tak kuasa) Allah kholiq "meciptakan", Allah malik "memelihara", Allah rozik "memberi rizki"

محمّد رسول الله MUHAMMAD UTUSAN ALLAH
☞ ini merupakan kalimat AMAL dimana SEMUA AMAL dari bangun tidur sampai tidur lg bahkan sampe tidur gga bangun² lg SEBISA MUNGKIN harus DENGAN CARA RASULULLAH S.A.W tdk ada cara lain,.

BAGAIMANA CARA DAKWAH RASULLULAH S.A.W?
Silahkan BACA SURAH YASIN 

Mau dakwah? Banyak² MENJUMPAI/MENDATANGI umat bukan DIDATANGI UMAT

Rasulullah menyebarkan agama dari rumah ke rumah di kota Makkah, JIKALAU telapak kaki Rasulullah mengeluarkan tinta merah maka merahlah semua jalanan di kota itu, karena tak ada satu pun jalanan yang tidak dilalui oleh Rasulullah. Rumah paman beliau sendiri yaitu Abu Jahal tidak bosan didatangi, walaupun berkali-kali ditolak.

Ketika Fatimah Radhiyallahu’anha sangat sedih melihat keadaan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sekembalinya dari berkeliling, dengan kulit yang menghitam terbakar matahari dan pakaian yang kusam. Maka Rasullulah bersabda “Wahai Fatimah! janganlah engkau bersedih. Sesungguhnya Allah S.W.T telah mengutus ayahmu dengan suatu hal yang tidak akan tersisa satu rumahpun di muka bumi ini. Baik di kota maupun di desa, melainkan Allah memasukan ke dalamnya kemuliaan atau kehinaan (jika mereka menolak), sehingga (agama ini) tersebar sebagaimana tersebarnya malam.” (HR.Ath thabrani~ kanzul Ummal)

Tercantum dalam sejarah, bahwa Rasulullah HANYA DUA KALI mengumpulkan orang banyak di tempat terbuka (tabligh akbar), yaitu ketika tiba di SIDRATUL MUNTAHA (Dalam peristiwa isra’ Mi’raj) yang pada saat itu dibubarkan oleh Abu Lahab, dan ketika HAJI WADA’ di mana wahyu terakhir turun dengan pembentukan dan pengiriman jamaah untuk khuruj fi sabilillah yang pertama kali sebelum beliau wafat, yang pemberangkatannya dilanjutkan oleh Abu Bakar R.A dan dipimpin oleh Usamah R.A. Usaha dakwah lainnya dilakukan dengan berjaulah dari pintu ke pintu dan dari kabilah ke kabilah.

Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma'ruf dan nahi munkar serta berdzikir kepada Allah azza wa Jalla (HR. Turmudzi)

Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berdzikir kepada Allah, sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras. (HR. Turmudzi)

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam (HR. Bukhari Muslim).

✪Dunia ki zindegi thori, akhirat ki zindegi bara✪
#AmalkanAgamaSesempurnaMungkin
Share
 
Design by AsciK Drumming (Muhammad Saref Ascik)